Tradisi Tionghoa, Makan Jeruk Mandarin saat Imlek Bisa datangkan Keberuntungan, Hoki dan Cuan di Depan Mata

Minggu 11-02-2024,05:30 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Saat Imlek, ada beberapa tradisi dan kepercayaan yang selalu dijaga oleh masyarakat Tionghoa.

Salah satunya adalah memakan makanan yang membawa keberkahan. Hal ini dipercaya akan mendatangkan kebaikan dan cuan yang berlipat ganda.

Salah satunya adalah mengkonsumsi jeruk mandarin,. Buah yang manis, asam, segar dan mudah dikupas ini pasti menghiasi rumah-rumah sebagai camilan pengunjung. 

Keberadaan buah ini di mana-mana selama musim perayaan memiliki sejarah yang panjang.

BACA JUGA:Institut Teknologi PLN Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Siapkan 250 Kuota Program Ikatan Kerja

BACA JUGA:Wagub Jambi Abdullah Sani Sambut Baik Kegiatan Ziarah Kubro dan Haul Masyayikh Tsamaratul Insan

Setidaknya sejak Dinasti Qing, orang tua di Tiongkok akan meletakkan buah-buahan seperti jeruk mandarin, leci, kurma, atau kesemek di samping bantal anak-anak mereka, bersama dengan amplop merah berisi uang di bawah bantal, untuk mengusir monster dalam cerita rakyat. 

Anak-anak kemudian akan memakan buah-buahan tersebut setelah bangun tidur keesokan paginya, seperti dikutip dari Time.

Ada banyak penjelasan mengapa jeruk mandarin dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Ada yang mengatakan pengucapan bahasa Mandarin untuk buah (ju) terdengar seperti kata untuk “semoga beruntung” (ji).

BACA JUGA:10 Tips Efektif Mengatasi Kulit Belang dan Menjaga Kesehatan Kulit

BACA JUGA:Anggota KS Bara Mangkir, Ditreskrimum Polda Jambi Kirim Panggilan Kedua Kasus Perusakan Kantor Gubernur Jambi

Yang lain menunjuk pada pengucapan Kantonnya (gam), yang sama dengan kata “emas.” 

Masyarakat Tiongkok terkenal dengan banyaknya pembicaraan tentang keberuntungan. 

Selama Tahun Baru Imlek, sebuah tradisi yang diyakini dapat membawa keberuntungan sepanjang sisa tahun tersebut.

Kategori :