JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon dan Biopori, pada Selasa 5 Maret 2024.
Kegiatan penanaman pohon dan biopori ini guna memperingati Hari Air Dunia ke 32 yang dirangkaikan dengan Agenda Road to World Water Forum 2024.
Menurut Kepala BWSS VI Jambi David Partonggo Olaan Marpuang melalui Yuhdi Pratikno, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema “Air untuk Perdamaian atau Water for Peace” pada Peringatan Hari Air Dunia ke 32 Tahun 2024 ini.
Fokus utama tema ini adalah kompleksitas isu air global yang dapat menciptakan perdamaian atau konflik.
BACA JUGA:8 Heli Penerbad Serang Sasaran di Cipatat Jawa Barat
BACA JUGA:Heboh Video Oknum Camat di Ogan Ilir Asik Berduaan dengan Wanita di Ruang Kerja
Di mana berdasarkan data PBB, Lebih dari 3 miliar orang bergantung pada air lintas batas negara, tetapi hanya 24 negara memiliki perjanjian kerja sama terkait penggunaan air.
Perubahan iklim dan pertumbuhan populasi semakin meningkatkan urgensi kerjasama global untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air.
Oleh karena itu, Tema "Air untuk Perdamaian" diharapkan mendorong kolaborasi internasional guna menciptakan dampak positif, memperkuat harmoni, meningkatkan kemakmuran, serta membangun ketahanan terhadap tantangan bersama.
“Kegiatan Penanaman Pohon dan Biopori pada hari ini merupakan salah satu rangkaian aksi yang diagendakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR,” katanya.
BACA JUGA:Pemprov Sampaikan Rancangan Awal Perubahan RPJMD 2021-2023, Ini Kata Ketua DPRD Provinsi
BACA JUGA:Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani: Bazar UMKM Upaya Penguatan Ekonomi Masyarakat
Adapun target penanaman pohon yang ditetapkan untuk BWS Sumatera VI adalah sebanyak 500 Batang Pohon dengan kriteria memiliki daya dukung terhadap pelestarian air dan lingkungan, sekaligus bernilai ekonomi bagi Masyarakat.
Kegiatan Penanaman Pohon dan Biopori tersebut juga melibatkan Perusahaan – Perusahaan dan Komunitas Peduli Sungai di Wilayah Sungai Batanghari Provinsi Jambi.
Hal ini menunjukkan adanya komitmen dan kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan terhadap pelestarian air dan lingkungan.