“Ini benar-benar ada sesuatu yang terjadi di sini. Kalau bukan Kapolri turun tangan, ini kasus tidak akan terpecahkan, anaknya meninggal di pesantren disebutkan karena sengatan Listrik, padahal RS resmi menyebutkan bukan karena sengatan Listrik, tapi patah di mana-mana bagian tubuhnya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, orangtua santri yang anaknya meninggal dunia di Ponpes Raudatul Mujawidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi ngadu ke Hotman Paris.
Hotman Paris pun merespon aduan orangtua santri yang meninggal berinisial AH itu.
BACA JUGA:Bersyukur dan Berdoalah Saat Hujan Turun, Jangan Mengeluh
BACA JUGA:Kebiasaan Buruk di Bulan Puasa Ramadan Bisa Naikkan Berat Badan
Hotman Paris meminta agar pengacara di Jambi dapat bergabung dengan timnya. *