Abu Jahal sang Pembenci Muhammad, Ketika Diam diam Dengarkan Rasulullah Baca Alquran

Minggu 24-03-2024,09:44 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

Suatu hari Abu Jahal berusaha mendengarkan apa yang dibaca Rasulullah SAW di waktu malam. Dia mendengar dengan tenang setiap bacaan indah Rasulullah SAW hingga masuk waktu subuh.

BACA JUGA:Harus Tahu! Ini Manfaat Buah Durian dan Efek Sampingnya

BACA JUGA:Laura Layne, Mahasiswi FH UNJA Berhasil Lolos Program IISMA ke Prince of Songkla Thailand

Ketika Rasulullah SAW berhenti membaca ayat-ayat Al-Qur'an, Abu Jahal kemudian lekas pulang.

Dalam perjalanan pulang, Abu Jahal bertemu dengan Abu Sufyan dan Akhnas bin Syarif. Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu Sufyan bin Harb adalah salah seorang pemimpin utama bani Quraisy di Makkah yang sangat menentang Nabi Muhammad.

Demikian juga Akhnas bin Syarif, salah satu dari bangsawan bani Tsaqif dan memiliki status terhormat di kalangan orang Arab maupun suku Quraisy, dia adalah pemimpin bani Zuhrah yang juga menentang ajaran Islam.

Tiga orang yang menentang Rasulullah SAW ini secara diam-diam mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an. Mereka lalu sepakat merahasiakan hal ini dari penduduk Arab karena khawatir terpengaruh dengan Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:SKK Migas-PetroChina dan Pemkab Tanjab Timur Lakukan Penandatanganan Perjanjian Swakelola Pembangunan Jalan 6

BACA JUGA:Siapa yang Bakal Mendampingi HAR di Pilwako Jambi 2024 Nanti, Ini Jawabannya

Pada malam berikutnya, masing-masing dari tiga orang itu datang lagi mendengar bacaan Rasulullah SAW dengan prasangka tidak mungkin temannya yang lain akan datang lagi.

Namun setelah usai, lagi-lagi jalan menjadi saksi yang mempertemukan mereka. Ketiga orang itu sekali lagi melakukan hal yang sama. Kejadian ini kembali terulang di malam berikutnya.

Akhnas bin Syarif lalu mengunjungi Abu Jahal meminta tanggapannya atas apa yang dia dengar. Abu jahal kemudian menjawab:

"Kami selalu bersaing dengan klan Abdu Manaf (kakek buyut Rasulullah SAW) untuk mendapatkan kemuliaan dan pengaruh. Ketika mereka memberi makan, kami juga bisa memberi makan. Ketika mereka memikul tanggung jawab, kami juga memikul tanggung jawab. Ketika mereka bersedekah, kami juga bersedekah. Hingga tatkala persaingan ini memanas lalu tiba-tiba mereka berkata, 'Kami punya Nabi yang menerima wahyu dari langit'. Lantas bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Sungguh aku tidak akan beriman kepadanya selamanya."

BACA JUGA:Safari Ramadhan 1445 H, SKK Migas PetroChina Salurkan Bantuan 150 Paket Bahan Pokok dan Santuni Anak Yatim

BACA JUGA:Cuaca Ekstrim Diprediksi Masih Berlanjut, PLN Imbau Pelanggan Amankan Penggunaan Kelistrikan

Selanjutnya Al-Akhnas bertanya pada Abu Sufyan, "Bagaimana pendapatmu mengenai isi bacaan tersebut?" Abu Sufyan menjawab, "Aku mengakui kebenaran sebagian isinya dan mengingkari sebagian lainnya, lalu bagaimana denganmu?" Al-Akhnas menjawab, "Aku berpikir itu adalah sebuah kebenaran."

Kategori :