Bulanan: inflasi 0,08% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,58 % (ytd)
Tahunan: inflasi 3,18% (yoy)
Di Kabupaten Bungo, bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,14%. Diikuti oleh komoditas lain yaitu emas perhiasan (andil 0,13%), daging ayam ras (andil 0,06%), kentang (andil 0,06%). Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,43), cabai rawit (andil -0,08%), beras (andil -0,04%), tomat (andil -0,04%) dan kangkung (andil -0,02%).
Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi 0,97% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,51% (ytd)
Tahunan: inflasi 6,09% (yoy)
Bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,56%. Diikuti dengan rekreasi (andil 0,26%), bakso siap santap (andil 0,12%), emas perhiasan (andil 0,12%) dan sigaret kretek tangan (andil 0,11%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,47%), beras (andil -0,30%), Ikan Serai (andil -0,22%), cabai hijau (andil -0,12%) dan Buncis (-0,08%).
Ke depan, Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi sehubungan dengan diberlakukannya kenaikan HET Beras SPHP dan Harga Acuan Pangan untuk sejumlah komoditas strategis seperti gula, jagung pakan, daging dan telur ayam ras.
BACA JUGA:Sinyal FKB Beri Dukungan Politik ke Deri Kian Kuat
BACA JUGA:Selain Danau Toba, Ada 6 Tempat Wisata Lain yang Bisa kamu Kunjungi di Sumatera Utara
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.*