Merengkuh Dunia dengan Membaca

Jumat 17-05-2024,11:18 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Buku adalah jendela dunia bukanlah ungkapan berlebihan. Sebab, membaca buku merupakan sumber nutrisi bagi otak yang membuat seseorang berwawasan luas hingga mampu merengkuh dunia.

Pada Hari Buku Nasional, kiranya dapat menjadi momen untuk Indonesia memperbaiki peringkat literasi dunia yang hingga kini masih bertengger pada posisi 10 terendah.

Mengapa ayat Alquran yang pertama kali turun berbunyi "Iqra" (Bacalah) pasti ada pesan penting di baliknya.

Dan, pesan ini tetap relevan sepanjang zaman karena budaya membaca dapat mengantarkan umat berperadaban tinggi.

BACA JUGA:Sekda Provinsi Jambi Sudirman Harap Grand Design Pembangunan Kependudukan Tersusun dengan Baik dan Sistematis

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Lantik 7 Anggota Komisioner KPID Provinsi Jambi

Cita-cita membangun Generasi Emas menuju Indonesia Maju amat terkait dengan kualitas SDM, sedangkan kualitas SDM dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang didukung tingkat literasi.

Bagaimana bangsa ini hendak tinggal landas bila masyarakat belum beranjak dari predikat “malas membaca”. Yang terjadi bisa jadi tertinggal di landasan.

Rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia turut menjadi sorotan serius dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X DPR RI dengan Plt. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Aminudin Aziz.

Dalam evaluasi kinerja Perpusnas tahun 2024 itu terungkap bahwa skor literasi membaca masyarakat masih jauh dari harapan.

BACA JUGA:Komoditas Nanas Tangkit Baru Terima Sertifikat Indikasi Geografis, Jadi yang Pertama di Indonesia

BACA JUGA:PLN Tuntaskan Pembangunan PLTA Jatigede 2 X 55 MW, Sistem Kelistrikan Sukses Dongkrak Bauran Energi

Berdasarkan data PISA (Program for International Student Assessment) 2022, Indonesia berada pada peringkat 10 terbawah dalam kategori literasi membaca.

Indonesia kini menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca hanya sebesar 359.

Menyandang label masyarakat rendah literasi, tapi jangan salah, karena ternyata warganet Indonesia memiliki “prestasi” sebagai salah satu pengguna media sosial paling cerewet di dunia.

Kategori :