Hindari memilih dan menyembelih hewan yang sudah lama terkurung dan akhirnya mengonsumsi kotoran.
Meski tampak sehat, perilaku tersebut dapat menyebabkan hewan sakit dan menyebarkan penyakit kepada manusia.
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Panjono mengatakan, syarat memilih hewan kurban adalah sehat dan tidak cacat.
Dia menjelaskan, ciri-ciri fisik hewan kurban, terutama sapi, yang sehat antara lain moncong tampak segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka.
BACA JUGA:Wajib Diketahui, Berikut Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berqurban
BACA JUGA:Ternyata Telur Tidak Menyebabkan Bisulan, Berikut Faktanya
Tracak atau kuku hewan ini menyerupai tempurung kelapa tertelungkup, dengan mata yang terlihat bersih, bersinar, atau tidak merah dan terdapat kotoran.
Selain itu, pantat maupun anus hewan ternak juga bersih, dan tidak ada tanda-tanda menceret atau diare.
"Kalau sapi menceret jelas itu tanda-tanda sakit," ucap Panjono.
Tidak hanya ciri fisik, Panjono menuturkan, tingkah laku juga dapat menjadi tanda kondisi kesehatan calon hewan kurban.
Menurut dia, sapi yang sehat akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu. Nafsu makannya pun bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak.
BACA JUGA:Menikah itu Harus Siap Apasih? Ini Dia 7 Kesiapan yang Harus Dimiliki
Panjono mengingatkan, masyarakat atau panitia kurban perlu merawat hewan kurban yang telah dibeli jauh-jauh hari dengan baik.
Dengan demikian, kondisi kesehatan sapi atau hewan ternak lainnya tetap terjaga dan tidak jatuh sakit.
"Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit," tandasnya.