Selain makanan tinggi purin, asupan makanan tinggi kolesterol juga dapat memicu penyakit asam urat.
3. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu.
Obat-obatan tertentu, seperti diuretik thiazide yang diberikan kepada penderita hipertensi, dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan obat tersebut untuk mengurangi pembuangan asam urat.
Selain itu, penggunaan aspirin dosis rendah dan antibiotik pada pasien yang baru saja menjalani transplantasi organ juga dapat meningkatkan risiko peningkatan asam urat dalam tubuh.
BACA JUGA:Soal Layanan Haji 2024, Kemenhub Tegur Garuda Indonesia
BACA JUGA:Harga iPhone 15 Turun hingga Rp 2 Jutaan di Bulan Mei 2024
4. Kondisi Medis Tertentu.
Beberapa riwayat penyakit, seperti diabetes, hipertensi, dan masalah kronis pada ginjal, turut berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, selain makanan dan kebiasaan tertentu.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan penyakit-penyakit tersebut dalam menghambat pengeluaran asam urat berlebihan dari tubuh.
5. Ada Riwayat dari Keluarga (Faktor Genetik).
Penyakit asam urat dapat juga bersifat herediter, oleh karena itu, walaupun dalam usia muda, kemungkinan terkena asam urat masih tetap ada apabila ada riwayat keluarga yang menderita penyakit tersebut. Karena itu, konsultasi dengan dokter menjadi
6. Obesitas.
Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit asam urat. Seseorang yang mengalami obesitas akan menghasilkan jumlah asam urat yang lebih tinggi daripada orang dengan berat badan yang normal.
BACA JUGA:Hasil Final Piala FA, Manchester United menang 2-1 Atas Manchester City
BACA JUGA:Bakal Maju Pilkada Sumut? Ini Jawaban Ahok
Akibatnya, kemungkinan terjadinya resistensi insulin juga meningkat, yang mengakibatkan ginjal kesulitan dalam mengeluarkan kadar asam urat dari tubuh.