Program campuran bioetanol untuk BBM sebenarnya sudah ada, namun pencapaian masih nol. Target pemerintah adalah mencapai 20 persen penggunaan bioetanol pada tahun 2025.
BACA JUGA:KPU Antisipasi Kasus Kependudukan Ganda Hingga Ijazah Palsu di Pilkada 2024
BACA JUGA:Waduh, Pegawai dan Eks Pegawai KPK Terlibat Judi Online, Nilai Transaksinya Sampai Segini
"Diharapkan dengan akselerasi ini, target tersebut bisa tercapai," tambah Eniya.
Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan BBM bensin menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.
Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi beban keuangan negara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi kasus penyakit pernapasan.
Dengan terus mendorong diskusi dan implementasi program bioetanol, Indonesia dapat menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. *
Artikel ini juga tayang di disway.id, dengan judul Luhut Pandjaitan Ungkap Bahan Bakar Calon Pengganti BBM Bensin