"Dalam event ini kami tampilkan sebagian besar adalah seni dan budaya, hingga mengajak menanamkan nilai-nilai untuk mencintai lingkungan, karena seni itu adalah panggung kehidupan untuk memanggil hati semua orang," kata Hendry.
Sementara itu, pengambilan nama Keris Siginjai, jelas Hendry sesuai dengan peradaban Melayu Jambi yang merupakan pusaka seseorang yang berkuasa.
“Yang dikisahkan dalam cerita Orang Kayo Hitam sebagai lambang kebesaran dan kepahlawanan,” jelasnya.
Direktur Festival Siginjai itu juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Jambi yang telah berkontribusi besar dalam terselenggaranya kegiatan Kenduri Swarnabhumi ini.
"Sebagai leading sektor di Pemkot Jambi, saya ucapkan terimakasih untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi. Tentunya juga atas peranan Ibu Pj Wali Kota yang sangat bersemangat dalam mendukung kegiatan ini, serta seluruh stakeholder yang telah ikut berkontribusi," tukas Hendry.
Kenduri Swarnabhumi, ditutup secara resmi oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan. Dalam sambutan penutupnya, Ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut yang ini adalah kali ketiga dilaksanakan atas kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.
“Atas kolaborasi pemerintah pusat dan daerah yang mau berdiskusi tentang kebudayaan itu adalah hal paling utama atas suksesnya event ini sehingga kita bisa berkolaborasi tiga tahun berturut-turut,” katanya.
Dia juga menegaskan pentingnya event-event seperti Kenduri Swarnabhumi ini ada disetiap daerah, dengan menampilkan ciri khas masing-masing, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan juga perekonomian.
"Saya kira ini hasil yang cukup luar biasa mudah-mudahan ini nanti akan terus berlanjut dan dilanjutkan oleh siapapun juga pemimpin-pemimpin yang ada di sini untuk melanjutkan event-event seperti ini, supaya kebudayaan betul-betul diperhatikan dan menjadi kebanggaan kita bersama,” tegasnya.
Restu Gunawan menambahkan, Jambi memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa, seperti yang ditampilkan dalam festival tersebut, yang itu harus digali oleh semua stakeholder di Jambi, baik masyarakat maupun pemerintah daerah setempat sebagai aktor utamanya, sementara pihaknya adalah fasilitator.
"Dengan festival ini ternyata kita punya kekayaan yang luar biasa, dan juga menggali lagi budaya kita yang dilakukan oleh kawan-kawan di sini. Kami hanya fasilitator saja dan yang melakukannya adalah teman-teman disini. Baik Pak Gubernur maupun Ibu Pj Wali Kota Jambi, saya berterimakasih sudah ada kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada pelestarian kebudayaan dan sungai sebagai sumber peradaban sumber kehidupan," tambahnya.
Dirinya juga berharap, pengembangan seni budaya tidak berhenti hanya dalam event seperti ini, namun sejatinya harus terus didorong karena itu merupakan upaya bersama untuk mewariskan sejarah, seni dan kebudayaan ke generasi selanjutnya.
"Mudah-mudahan hasil karya kawan-kawan ini bisa menginspirasi, memberikan energi kepada kita semua untuk menatap masa depan yang lebih baik. Dan bisa betul-betul menjadikan pewarisan dan kebanggaan," tukasnya.
Penutupan Festival Keris Siginjai dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi yang berlangsung meriah itu diakhiri dengan penampilan kolosal Sejarah Leluhur Kota Jambi.
Turut hadir pada acara itu, Forkopimda lingkup Kota Jambi, Perwakilan Tim Kerja Festival Direktorat Perfilman dan Media Kemendikbudristek RI, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Sekda Kota Jambi, Staf Ahli Wali Kota, Asisten Sekda Kota Jambi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi, Kepala OPD, Camat dan Lurah lingkup Kota Jambi, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, serta tamu undangan lainnya.