Perlu langkah yang lebih elegan untuk mengelola krisis.
BACA JUGA:Tim Koalisi Relawan Prabowo Gibran Siap Menangkan H Abdul Rahman - Andi Muhammad Guntur Muchtar
BACA JUGA:Italia Tundukkan Prancis 3-1, Belgia Taklukkan Israel di Grup 2 Liga A UEFA Nations League
Praktisi humas perlu memiliki kemampuan dalam menangani krisis secara efektif untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi, tanpa merusak image institusi di tengah masyarakat.
Agar penanganan krisis bisa berjalan optimal, ada sejumlah poin penting yang perlu diperhatikan.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan? Ada 9 strategi manajemen krisis dengan responsif dan transparan.
Hal ini disampaikan oleh Mochammad Farisi, LL.M Kepala Humas Universitas Jambi saat ditemui diruang kerjanya di gedung Rektorat UNJA Mendalo pada 6 September 2024.
BACA JUGA:Turun Harga, Cek Harga iPhone 15 Mulai dari Rp 9 Jutaan di September 2024
1. Rutin Rapat Evaluasi dan Memitigasi Potensi Krisis.
Humas harus secara rutin mengadakan rapat membahas berbagai strategi komunikasi, perkembangan isu, atau potensi masalah yang mungkin muncul.
Selain itu, Humas perlu terus-menerus melakukan evaluasi terhadap kinerja dan situasi yang sedang berlangsung, sehingga dapat mengidentifikasi apa yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
Misalnya di perguruan tinggi, potensi yang bisa menjadi krisis adalah: penerimaan mahasiswa baru, penetapan UKT, PKK-MB, dll.
Lebih lanjut, Humas harus proaktif dalam memitigasi setiap potensi yang bisa berkembang menjadi krisis, dengan cara berkoordinasi dengan pimpinan dan panitia kegiatan mengantisipasi risiko dan menyiapkan langkah-langkah penanganan yang tepat.
BACA JUGA:Pelamar CPNS Bungo Capai 1.342 orang, Pendaftaran Diperpanjang Sampai 10 September 2024
BACA JUGA:Truk Muatan Batu Bara di Bungo Terjun ke Jurang Sedalam 30 Meter