Semangat Kedaulatan dari Indonesia untuk Palestina

Jumat 15-11-2024,13:17 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Warga Palestina telah mengenal Indonesia sejak zaman kemerdekaan RI dan hingga saat ini Indonesia terus bersuara lantang memperjuangkan kedaulatan negaranya.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Peringkat Gold Pada ESG Nusantara Plaudit 2024, Komitmen Terhadap Program TJSL Berkelanjutan

BACA JUGA:Prabowo Subianto Bahas Isu Palestina dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken: Momen Diplomasi yang Bermak

Sikap Indonesia

Indonesia selalu menentang penjajahan. Hal itu menjadi awalan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi.

"Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," demikian bunyi awal kalimat Pembukaan UUD 1945.

Negara ini selalu berada di garis depan menentang penjajahan Palestina sejak puluhan tahun lalu.

Dalam pidatonya ketika Sidang Paripurna MPR RI dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029, Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus membela masyarakat Palestina untuk bebas dari penjajahan.

BACA JUGA:Kebijakan Sertifikasi Halal dan Non-Halal: Apa yang Perlu Diketahui oleh Pelaku Usaha di Indonesia?

BACA JUGA:Pemerintah dan DPR Siapkan Revisi UU Ketenagakerjaan, Tanggapi Putusan MK Terkait UU Cipta Kerja

Prabowo mengutuk penjajahan yang dilakukan zionis yang bahkan telah menggugurkan lebih dari 40 ribu warga di Palestina sementara ribuan lainnya luka-luka.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, hingga pada Sabtu (9/11), sebanyak 43.552 warga Palestina gugur akibat kebiadaban zionis. Sebanyak 13.319 dari korban itu adalah anak-anak, serta 7.216 orang perempuan, dan 3.447 orang adalah orang tua.

Dalam tiap pertemuan dengan pejabat luar negeri, diplomat Indonesia selalu membahas dukungan kepada masyarakat Palestina untuk berdaulat.

Bahkan dalam Kabinet Merah Putih, Indonesia menjadikan wilayah Timur Tengah sebagai fokus diplomasi dengan mengangkat Wakil Menteri Luar Negeri urusan Timur Tengah, Anis Matta.

BACA JUGA:Tragedi Mengerikan di Zhuhai: Mobil Tabrak Kerumunan Pejalan Kaki, 35 Tewas dan Puluhan Terluka

BACA JUGA:Mengapa Susu Impor Bebas Pajak? Memahami Kebijakan PPN dan Dampaknya terhadap Harga Susu Lokal

Kategori :