RI Perkuat Ekonomi Usai Trump Tolak Kesepakatan Pajak Global

Sabtu 25-01-2025,09:58 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Adapun secara umum, arah kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Kepala Biro Organisasi dan Kepala Biro Perekonomian yang Baru

BACA JUGA:Aksi Tenaga Honorer R2 dan R3 Kabupaten Bungo, Tuntut Nasib PPPK Paruh Waktu

Kuatnya ekonomi AS dengan pasar tenaga kerja yang membaik, serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi di AS yang meningkatkan ketidakpastian terhadap ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun panjang.

Bersamaan dengan ketegangan politik global yang meningkat, preferensi investor makin besar terhadap aset keuangan AS. Indeks mata uang dolar AS (DXY) masih berada dalam tren meningkat yang semakin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia.

Untuk 2025, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 stagnan sebesar 3,3 persen yoy.

BACA JUGA:Anggota DPR RI H Bakri Sepakat Angkutan Batu Bara di Jambi Dihentikan

BACA JUGA:Disway National Network Kembangkan Program Penghargaan Babinkamtibmas, Kapolri: Ini Memacu Semangat Polri

Di sisi lain, kebijakan Presiden Trump yang diumumkan pasca pelantikan dipandang lebih moderat dibandingkan yang diprakirakan sebelumnya oleh pasar.

Pemerintah akan terus memantau perkembangan dinamika tersebut ke depannya.

Kategori :