Nih, 9 Peninggalan di Kota Jambi, yang Menguak Sejarah Jambi, Ada Bungker Jepang dan Makam Belanda
Wajah Kota Jambi, dulu kala.-tangkapan layar-internet/jambi-independent.co.id-
Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, situs ini berasal dari periode klasik Hindu-Budha. Di dalam situs saat ini hanya tinggal puing-puing berupa pondasi bata bangunan candi.
Di Candi Solok Sipin ini juga ditemukan arca Budha yang terbuat dari batu pasir setinggi 1,72 meter. Arca Budha ini digambarkan dalam posisi berdiri, sambil memakai jubah.
BACA JUGA:Inilah 5 Jembatan Terpanjang dan Termegah di Pulau Sumatera, Jambi Nomor Berapa ya?
BACA JUGA:Inilah 7 Kota Terkaya di Pulau Sumatera, Ada 1 Kota dari Provinsi Jambi Lho, Kota Apa ya?
Selain itu, ada juga 2 buah makara, lapik dan stupa. Baik arca dan makara sekarang tersimpan di Museum Negeri Jambi.
Candi Solok Sipin ditemukan kembali oleh orang Belanda yang pernah datang ke Jambi. Penemuan ini menjadi tambahan, dalam lika liku sejarah Jambi.
Berdasarkan tulisan yang terdapat pada arca Budha tersebut dapat diperkirakan arca berasal dari abad 8 Masehi.
Sedangkan pada salah satu makara terdapat tulisan angka tahun 1064 Masehi.
BACA JUGA:KPK Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe
2. Makam Taman Rajo-Rajo
Taman Rajo-Rajo terletak di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Legok, Kota Jambi. Taman Rajo-Rajo merupakan tempat pemakaman Sultan Mahmud Mahidin dan istrinya R Isah.
Sultan Mahmud memerintah Kesultanan Jambi sekitar tahun 1821-1826.
Komplek makam dikelilingi pagar berupa dinding bata berukuran besar, layaknya bata candi dan saat ini hanya tersisa sebagian.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Kebakaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: