Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
BRI juga membekali UMKM Desa Nepo dengan teknologi digital seperti QRIS-ist/jambi-independent.co.id-
Saat ini, Kacang Nepo yang telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta per bulan menjadi sumber pendapatan utama bagi Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan.
Dengan semakin banyaknya permintaan, Suparman berharap bisa memperluas tim dan mengajak lebih banyak warga terlibat dalam produksi.
BACA JUGA:Film Horor-Komedi Berjudul Salah Santet Yaitu Film Kearifan Lokal Indonesia-Malaysia
BACA JUGA:Heboh Video Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Pakai Baju Polisi, Ini Penjelasan KPK
"Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya," ujarnya penuh semangat.
Suparman juga menyampaikan harapannya agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tapi bisa menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas.
"Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi," tegasnya. Dengan produk yang semakin diminati, Suparman bermimpi membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen BRI sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
BACA JUGA:Tantangan, Peluang dan Strategi Swasembada Pangan
“Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa,” ujarnya.
"Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama. Kami berharap program ini menjadi salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa beserta seluruh UMKM yang ada didalamnya yang pada akhirnya mampu mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia," tegas Supari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: