Hati-Hati! Salah Makan Saat Lebaran Bisa Picu Lonjakan Gula Darah, Begini Cara Menghindarinya

Hati-Hati! Salah Makan Saat Lebaran Bisa Picu Lonjakan Gula Darah, Begini Cara Menghindarinya

Ilustrasi makan saat Lebaran-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Menyambut perayaan Lebaran, masyarakat sering kali disuguhkan berbagai hidangan khas yang kaya akan santan, lemak, serta gula. Bagi penderita diabetes, pola makan yang tidak terkontrol dapat berisiko meningkatkan kadar gula darah dan berujung pada komplikasi kesehatan.

Edukator Gizi Nasional dari Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM), Lilik Fauziyah, mengingatkan bahwa penderita diabetes harus tetap menjaga keseimbangan asupan nutrisi selama Lebaran. Menurutnya, pola makan sehat yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan masyarakat umum, hanya saja diperlukan perencanaan yang lebih matang agar kondisi tubuh tetap stabil.

"Pada dasarnya, anjuran makan untuk penyandang diabetes hampir sama dengan orang lain. Yang membedakan adalah cara mengontrol jumlah asupan serta pemilihan jenis makanan yang lebih sehat," ujar Lilik dalam sebuah webinar di Jakarta.

Lebaran kerap dikaitkan dengan tradisi menyantap ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng hati, serta berbagai kue dan minuman manis. Hidangan tersebut umumnya mengandung kadar lemak dan gula tinggi yang kurang ideal bagi penderita diabetes jika dikonsumsi tanpa kontrol.

BACA JUGA:Kulit Sensitif? Wajib Coba Perawatan Ini Agar Wajah Tetap Sehat dan Bercahaya Saat Lebaran!

BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD: Wali Kota Jambi Paparkan Kinerja dan Capaian Pembangunan

Lilik menekankan bahwa merencanakan pola makan sehat menjadi langkah penting bagi penderita diabetes agar kadar gula darah tetap terjaga. Selain itu, perencanaan makan juga bertujuan untuk:

-  Menjaga kadar glukosa darah tetap stabil

-  Mengontrol kadar lemak dalam darah agar tetap optimal

-  Memastikan tubuh mendapatkan energi yang cukup

-   Membantu mempertahankan berat badan agar tetap ideal

Menurutnya, penderita diabetes tetap dapat menikmati hidangan Lebaran asalkan memahami konsep keseimbangan gizi, mulai dari protein, lemak sehat, serat, hingga karbohidrat kompleks. Selain itu, pemenuhan kebutuhan vitamin, mineral, dan cairan juga harus diperhatikan.

Sebagai upaya menjaga kadar gula darah, Lilik menyarankan masyarakat untuk mulai mempertimbangkan alternatif menu yang lebih sehat dan rendah gula. Beberapa pilihan yang bisa dijadikan pengganti antara lain:

BACA JUGA:7 Penyebab Kedutan Mata Kiri Atas Menurut Medis

BACA JUGA:Gol Romeny Bawa Garuda Terbang Tinggi, Prabowo Bersorak di GBK!

-  Pecel atau gado-gado sebagai sumber serat dan protein nabati

-   Urap sayur yang kaya vitamin dan rendah lemak

-   Ikan panggang sebagai alternatif lauk rendah lemak

-   Air putih atau infused water sebagai pengganti minuman manis

Ia menambahkan, meskipun menu seperti ini mungkin tidak umum disajikan saat Lebaran, namun menjaga pola makan dengan bijak akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan penderita diabetes.

Tak hanya menjaga pola makan, aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga stabilitas gula darah. Selama libur Lebaran, penderita diabetes disarankan untuk tetap aktif dengan melakukan kegiatan sederhana seperti berjalan kaki, berkebun, atau membersihkan rumah.

"Jangan sampai momen Lebaran hanya dihabiskan dengan duduk dan mengonsumsi makanan tanpa kontrol. Aktivitas fisik ringan seperti membereskan rumah atau sekadar berjalan santai akan sangat membantu menjaga kebugaran tubuh," tambahnya.

BACA JUGA:Investasi Helen's Playmart di Kota Jambi, FPI Jambi: Hargai Kultur dan Budaya Kota Jambi

BACA JUGA:Indonesia Kalahkan Bahrain 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026! Ini Momen Penentu Kemenangan

Ia menekankan bahwa strategi makan yang tepat serta aktivitas fisik yang cukup akan membantu penderita diabetes menjalani Lebaran dengan aman tanpa risiko lonjakan gula darah yang berbahaya.

"Lebaran tetap bisa dinikmati, asal dengan pola makan yang benar dan tetap aktif bergerak. Dengan begitu, kita bisa merayakan dengan sehat tanpa harus khawatir terhadap kondisi tubuh," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: