Desa dan Politik

Ilustrasi. -ist/jambi-independent.co.id-Web dakwah.com
Mereka sebaliknya banyak bertanya tentang politik nasional. Seperti soal proyek ambisius IKN, ‘’cerainya’’ Jokowi-Megawati, dan penyebab maraknya demo anti-RUU TNI.
Mungkin mereka tahu semua itu dari pemberitaan di televisi. Atau dari mendengar orang lain. Keseharian mereka tidak pegang HP.
Mereka bertanya tentang politik itu mungkin karena tahu saya bekerja di media. Meski saya berusaha mengalihkan pembicaraan, mereka tetap tanya soal politik tadi.
BACA JUGA:Hasil Parma vs Inter Milan 2-2: Gol Unik Marcus Thuram, Nerazzurri Gagal Amankan Tiga Poin
BACA JUGA:7 Shio yang Beruntung di Hari Minggu, 6 April 2025
‘’Biarlah itu semua urusan mereka di pusat. Yang penting bagi kita di desa bagaimana agar hidup ayem tentrem,'' kata saya, datar.
Ketika saya berkunjung ke rumah sejumlah guru dan warga yang sudah sepuh, ternyata mereka juga ingin ngobrol tentang politik nasional. Emoh ngobrol tentang pertanian.
Saya perhatikan sawah di kampung sekarang banyak yang menganggur. Tidak ditanami apa pun.
"Apakah ini (warga desa sekarang ini tak tertarik lagi mengolah sawah) sebagai salah satu bentuk kegagalan pembangunan ekonomi?,’’ kata saya dalam hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: