Kritisi Pemberian BLT, Anggota DPRD Provinsi Jambi Budiyako: Tidak Tepat Sasaran

Kamis 08-09-2022,19:26 WIB
Reporter : Deki R Abdillah
Editor : Jambi Independent

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Budiyako mengkritisi pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh Pemerintah.

Termasuk di Jambi, BLT tersebut mulai dibagikan melalui Kantor POS pada hari ini, Kamis 8 September.

Dikatakan Budiyako, pembagian BLT ini dinilai banyak yang tidak tepat sasaran.

"Kita melihat BLT ini banyak yang tidak tepat sasaran, banyak konstituen yang mengadu kepada saya mereka tidak mampu tadi tidak mendapatkan BLT tersebut," ungkapnya.

BACA JUGA:Kejari Tebo Sosialisasi Pengamanan Pembangunan Strategis

BACA JUGA:Pengacara Terdakwa Kasus Korupsi Jalan Padang Lamo di Tebo Tuding PPTK Dinas PUPR Jambi Terima Rp60 Juta

Ditambahkan Politisi Partai Gerindra ini, data yang ada Dinas Sosial Provinsi Jambi harus di cek dan diupdate agar benar-benar dapat sesuai dengan seharusnya masyarakat yang menerima BLT ini.

"Kita pertanyakan juga kepada Dinas Sosial kenapa seperti ini, apalagi di tengah situasi kenaikan harga BBM seperti ini di mana kondisi masyarakat sudah semakin susah," tutupnya.

Diketahui, Ratusan warga Jambi mengantri di Kantor Pos Telanaipura, Kamis pagi 8 September 2022.

Mereka rela antri sejak pagi untuk mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) imbas kenaikan harga bbm awal september lalu.

BACA JUGA:Pembagian BLT dan Sembako Pasca Kenaikan Harga BBM, Nasroel Yasir: Tidak Menyelesaikan Masalah

BACA JUGA:Sudah Mengakar, Ini Biang Kerok Masalah Mafia Tanah di Indonesia

"Ambil BLT, 300 ribu", ujar salah satu warga yang ikut mengantri sejak pagi.

Pantauan di lokasi, tidak hanya di dalam kantor pos,  warga yang mengantri juga tampak terlihat hingga halaman.
Sebelumnya, Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, langsung memerintahkan jajarannya untuk pengamanan di Stasium Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Instruksi ini, menyusul pengumuman resmi dari pemerintah pusat terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, di wilayah Indonesia.

Kapolda Jambi, melalui Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan, seluruh jajaran di Polda Jambi telah dikerahkan untuk mengatur pengaman di seluruh SPBU.

"Kapolda Jambi memandang, langkah ini perlu dilakukan, agar semua tetap tertib. Selain itu mencegah adanya spekulan yang melakukam penimbunan," kata dia.

BACA JUGA:Minyak Dunia Merosot, DPR RI Desak Jokowi Turunkan Harga BBM

BACA JUGA:Pembangunan SMAN 12 Terkesan Lamban, Begini Kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi

Diketahui pada setiap SPBU terlihat ada dua personel yang berjaga. Sementara itu, personel lainnya juga mobile terkait kenaikan harga BBM ini.

Seperti diketahui, kenaikan BBM bersubsidi langsung berlaku siang ini, Sabtu, 3 September 2022.

Kenaikan harga BBM tersebut langsung di umumkan pada konferensi pers yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Kenaikan harga BBM tersebut diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Hari ini, 3 September 2022 pukul 13.30, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi, antara lain Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 per liter, kemudian solar subsidi dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter," kata Arifin seperti dikutip dari JPNN.com.

BACA JUGA:Airlangga: RI-AS Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan IPEF Meeting

BACA JUGA:Pebalap Astra Honda Harumkan Nama Indonesia di Thailand Talent Cup

Tak hanya itu, Pertamax juga ikut mengalami kenaikan.
"Pertamax nonsubsidi Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter," kata Arifin.
Arifin menjelaskan kebijakan penyesuaian atau kenaikan harga ini berlaku setelah satu jam diumumkan.

"Ini berlaku satu jam sejak diumumkan penyesuaian saat ini. Jadi, berlaku pukul 14.30 WIB," tukas dia. *

Kategori :