JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Dinas Pendidikan Provinsi Jambi angkat bicara mengenai kejadian sejumlah siswa dan siswi SMKN 1 Muaro Jambi yang harus ujian semester ganjil di luar ruang kelas karena belum membayar uang komite sebesar Rp 60 ribu pada Selasa, 29 November 2022.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Bukrie mempertanyakan asal-usul adanya uang komite tersebut.
"Uang komite itu sudah persetujuan wali murid belum? kalau belum artinya itu pungutan ilegal dan semua sanksi yang diberikan kepada siswa itu tidak dapat dibenarkan," katanya saat dikonfirmasi.
Namun dijelaskan Bukrie, lain hal jika uang komite itu sudah atas persetujuan bersama wali murid.
BACA JUGA:BNNP Jambi Raih Bronze Medal dan Best Custom Category di Bali Christmas Choral Competition
BACA JUGA:Gara-gara Ini, Ombudsman Jambi Sesalkan Siswa SMKN 1 Muarojambi Ujian di Luar Kelas
"Tentu ada sanksi yang diberikan bagi yang tidak mematuhinya," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Muaro Jambi diduga dipaksa mengikuti ujian semester ganjil di luar ruangan kelas.
Siswa tersebut harus mengerjakan soal ujian duduk dilantai tanpa kursi dan meja. Hal ini disebabkan lantaran mereka belum melunasi pembayaran iuran komite.
“Iya ujian di luar. Karena mereka belum bayar uang komite. Besaran uang komitenya Rp 60 ribu setiap siswa. Kalau yang belum bayar disuruh ujian di luar kelas sanksinya,” ungkap salah seorang siswi SMK Negeri 1 Muaro Jambi.
BACA JUGA:Terungkap, Satu Keluarga Tewas di Kalideres Terindikasi Lakukan Ritual Tertentu
BACA JUGA:Delapan Organisasi Profesi Kesehatan di Jambi Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
Sumber menjelaskan, ujian semester ganjil di SMK Negeri 1 Muaro Jambi mulai dilaksanakan sejak Senin 28 November 2022 hingga Jumat 2 Desember 2022 mendatang.
Kepala SMK Negeri 1 Muaro Jambi saat dikonfirmasi awak media Reflihadi mengaku tidak mengetahui jika ada siswanya yang diminta oleh guru mengerjakan ujian semester di lantai, hanya karena belum melunasi iuran komite.
"Saya tidak ada konfirmasi tentang itu. Cuman waktu rapat mau ujian semester kemarin memang ada guru menyampaikan, gimana pak? Saya bilang ujian ya tetap ujian, jangan dirugikan siswa, nanti jadi masalah. Mungkin ini hanya salah komunikasi dengan panitianya (ujian semester,red) itu,” terangnya melalui sambungan telepon.