Ketua ATJ Jambi, Karyadi mengatakan bahwa hal ini perlu menjadi perhatian, sebab kemacetan akibat truk batu bara di kawasan Ampelu hingga ke Tembesi ini sudah terjadi sejak malam tadi.
“Prediksi ketua ATJ tidak meleset, ketika ATJ tarik satgas dan menghentikan operasional, akan menjadi kasus nasional,” ujarnya.
“Dan ini terjadi hari ini di Ampelu hingga ke simpang Tembesi macet total. tidak bergerak sama sekali dari tadi malam,” tambah Karyadi.
Karyadi mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan karena dinilai tidak ada kepedulian perusahaan tambang batu bara.
BACA JUGA:6 Shio yang Paling Bahagia dalam Hidup karena Ketenangan Batinnya
BACA JUGA:6 Zodiak yang Ditakdirkan Menjadi Kaya Raya Meski Terlahir Sederhana
“Kekhawatiran kami, karena keridakpedulian perusahaan tambang, sopir yang mau dibina berkakibat fatal. Mari menjadi pemikiran kita bersama,” tandasnya.
Dirlantas Polda Jambi Beri Ultimatum
Belakangan ini, kemacetan akibat angkutan batu bara kembali terjadi di ruas jalan nasional di Provinsi Jambi.
Salah satu penyebab kemacetan ini adalah, tak ada lagi satgas dari Asosiasi Transportir Batu Bara Jambi (ATJ) yang bertugas di lapangan. Biasanya, ada sekitar 500 satgas yang disebar di sepanjang alur angkutan batu bara.
Mereka bertugas untuk mengatur arus lalu lintas angkutan batu bara. Keberadaan satgas ATJ ini cukup membantu tugas-tugas pemerintah termasuk kepolisian.
Namun beberapa hari lalu, ATJ tiba-tiba menarik seluruh satgas di lapangan. Alasannya adalah, dari 51 perusahaan tambang batu bara di Jambi, tak sampai 10 yang komit.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa di Senyerang Tanjab Barat Berlanjut
BACA JUGA:Hobi Nyimeng, Ibu 4 Anak ini, Terancam 7 Tahun Penjara
Komit di sini adalah terkait iuran Rp50 ribu kartu Simpangbara Mobile, yang seharusnya tidak dibebankan pada sopir. "Iuran itu dibebankan pada perusahaan batu bara," kata Karyadi, Ketua Umum ATJ.
Akibatnya, mobilisasi angkutan batu bara kembali meresahkan masyarakat di Jambi. Para pemakai jalan kembali dihadapkan dengan kemacetan di beberapa ruas jalan berdampak pada jam operasional masyarakat di pagi dan siang hari. Belum lagi kecelakaan lalu lintas akibat angkutan batu bara.