Sementara, bila menjalani operasi dalam beberapa minggu, hindari buah ini karena sifat antikoagulannya.
Menurut berbagai penelitian yang dilakukan pada pepaya, orang yang terkena kondisi pembekuan darah, seperti hemofilia dan trombosis, juga harus menahan diri dari mengonsumsi pepaya.
6. Sebabkan karotenemia
Pepaya matang sangat tinggi akan beta-karoten. Beta-karoten merupakan salah satu jenis antioksidan yang sangat baik untuk fungsi penglihatan.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, beta-karoten dalam pepaya bisa menyebabkan perubahan warna kulit yang secara medis dikenal sebagai karotenemia.
Karotenemia adalah kondisi klinis yang ditandai oleh pigmentasi kuning pada kulit dan peningkatan kadar beta-karoten dalam darah.
Karotenemia banyak ditemukan pada anak dan cenderung tidak bahaya. Namun, karena gejalanya yang mirip, bisa menyebabkan diagnosis penyakit kuning yang keliru.
BACA JUGA:Peduli Finansial, Ini 5 Zodiak Jago Investasi, Masa Depan Cerah
7. Memengaruhi sistem reproduksi
Makan pepaya secara berlebihan juga bisa menyebabkan masalah dengan kesuburan.
Ini disebabkan oleh papain yang ditemukan di pepaya. Papain adalah enzim yang bisa membantu memperlancar pencernaan.
Namun, enzim ini juga bisa berdampak pada kesehatan reproduksi.
Dalam jumlah besar, papain bisa menekan progesteron, membuatnya menjadi kontrasepsi alami. Lateks pada pepaya muda juga bisa mengubah siklus menstruasi.
Konsumsi pepaya berlebih dalam jangka panjang bisa menyebabkan penurunan jumlah cairan pria dan menyebabkan infertilitas.