Formasi Indonesia Moeda: Gerakan Sekali Putaran Merajut Kebhinekaan dan Perkuat Persatuan

Kamis 11-01-2024,20:01 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Mahasiswi Teknik Arsitektur Universitas Udayana itu mengatakan, dibanding membiayai pilpres di putaran dua, lebih baik digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. 

Untuk itu, pengalokasian anggaran pilpres yang menyentuh puluhan triliun ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin, agar Pilpres 2024 berjalan dalam sekali putaran dan anggaran itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain, seperti mengurangi angka stunting, pembangunan sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Cukup besar itu perlu diperhitungkan sebaik-baiknya. Saya rasa Pilpres sekali putaran itu cukup efektif karena untuk sekali putaran saja. Maka ketika itu dijadikan dua putaran tidak efektif sekali karena anggaran sebesar itu bisa kita alokasikan untuk pendidikan, untuk menekan angka stunting yang ada di Indonesia yang masih terhitung di atas 20%, dan beberapa hal lainnya yang masih perlu pengembangan lagi,” ucapnya. 

BACA JUGA:Tragis! Mobil Avanza Plat BH Terbelah di Padang Pariaman, Sopir Tewas, Ini Identitasnya

Dikatakan Halima, gerakan sekali putaran di Pilpres 2024 ini perlu didukung oleh seluruh masyarakat, terutama generasi muda di indonesia. Oleh sebab itu, Halima menyerukan agar semua anak muda di Bali khususnya harus ikut terlibat dan aktif dalam menyukseskan Pilpres 2024 sekali putaran. 

“Saya sangat sepakat untuk pilpres sekali putaran, karena kita sebagai pemuda maupun mahasiswa sangat terlibat aktif dalam Pemilu 2024 yang menjadi penentu terpilihnya pimpinan-pimpinan negara, pimpinan-pimpinan daerah kedepannya maka dalam hal ini pemuda perlu dilibatkan tidak hanya menjadi objek politik saja melainkan juga sebagai subjek politik,” jelasnya.

Halima menjelaskan, suara pemuda Indonesia di Pilpres 2024 menjadi penentu kemenangan. Selain itu, salah satu cara agar Pilpres 2024 ini berlangsung dalam sekali putaran maka anak-anak muda harus cerdas dalam memilih agar hak suara mereka tidak sia-sia. Ia menyarankan untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran. 

“Kita kan kalau dari anak muda yang masuk dalam ruang pemilih rasional, maka dari sekian debat capres saya rasa memang kualitas dari capres 02 cukup mampu meyakinkan, baik pemuda maupun masyarakat seluruh Indonesia,” akuinya.

Lebih jauh Halima mengatakan, masyarakat Indonesia pada dasarnya tidak suka dengan politik bar-bar atau politik kotor dengan membully atau menjelekkan lawan. 

“Kita bisa lihat, pada debat capres aja sudah ada yang membully dan bahkan ada capres yang menyerang secara personal secara brutal. Saya rasa bukan hal yang baik dalam debat yang kita tonton, terutama pada debat ketiga,” ungkapnya.

Halima menambahkan, dari tiga capres yang bertarung di Pilpres 2024 ini, hanya capres 02 Prabowo-Gibran yang menjadi perwakilan anak muda, karena Gibran Rakabuming Raka adalah anak muda berkualitas dan sudah teruji mengakomodir keinginan anak-anak muda.

“Kalau kita lihat dari rentang usianya saja kan bisa kita lihat, bahwasanya Capres nomor 2 yang merupakan calon termuda dan juga kita rasa sesama pemuda kita bisa lebih mengerti, apalagi dengan gagasan-gagasan yang meningkatkan UMKM untuk pemuda, dan UMKM itu sangat luar biasa dan perlu kita maksimalkan ke depannya,” jelasnya lagi. 

Diketahui, Kopi Darat (Kopdar) Formasi Indonesia Moeda (FIM) ini dihadiri berbagai elemen organisasi dan aktivis mahasiswa dari Universitas Udayana, Universitas Tabanan, Universitas Bali Dwipa, Institute Sains Teknologi NU Bali, Universitas Teknologi Indonesia, Universitas Hindu Negeri, Universitas Ngurah Rai, Universitas Pendidikan Nasional, Politeknik Negeri Bali, Universitas Warmadewa, Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar, serta kampus lainnya yang sudah dikoordinasikan oleh Formasi Indonesia Moeda.

Tujuan FIM menggelar Kopdar bersama ratusan aktivitis mahasiswa di berbagai kampus di Bali ini untuk membawa semangat persatuan Indonesia dan menggalang gerakan nasional generasi muda untuk Pilpres 2024 sekali putaran. *

Kategori :