BACA JUGA:Cegah Inflasi! Beruntun Empat Bulan Terakhir, Jambi Berhasil Catat Deflasi, Simak Data Menariknya!
BACA JUGA:Banjir Gol! Barcelona Runtuhkan Young Boys 5-0, Lewandowski Cetak Dua Gol!
Tidur yang tidak cukup membuat tubuh tidak dapat melakukan proses pemulihan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
• Gangguan Mood dan Mental
Efek menahan kantuk tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga mempengaruhi kondisi mental. Kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan stres, kecemasan, dan depresi.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat membuat seseorang lebih mudah marah, cemas, atau bahkan merasa depresi.
Tanpa istirahat yang cukup, otak mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan merespons situasi dengan baik.
• Risiko Kecelakaan
Kantuk berlebihan dapat sangat membahayakan, terutama saat melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi.
BACA JUGA:Tak Terbendung! Manchester City Gulung Slovan Bratislava 4-0, Kemenangan Perdana di Liga Champions!
BACA JUGA:Gol Tunggal Boniface! Leverkusen Kandaskan AC Milan 1-0 di Liga Champions!
Orang yang menahan kantuk memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan karena penurunan kewaspadaan dan refleks.
Dalam kondisi kantuk berat, otak bahkan bisa memasuki fase "micro-sleep" atau tidur singkat yang berlangsung beberapa detik tanpa disadari, yang tentu sangat berbahaya.
• Penambahan Berat Badan
Kekurangan tidur sering kali dikaitkan dengan penambahan berat badan. Hal ini disebabkan oleh terganggunya hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu leptin dan ghrelin.
Ketika tubuh kurang tidur, hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar akan meningkat, sementara hormon leptin yang mengatur rasa kenyang akan menurun. Akibatnya, orang yang sering kurang tidur cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dan memilih makanan yang tidak sehat.