JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menjadi orang yang selalu gak enakan atau merasa tidak nyaman untuk menolak permintaan orang lain, pada awalnya mungkin tampak sebagai sifat yang positif.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan untuk selalu menyenangkan orang lain tanpa memperhatikan kebutuhan diri sendiri dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Istilah ini mengacu pada orang yang merasa enggan untuk menolak atau kecewa jika membuat orang lain merasa tidak nyaman, bahkan jika hal tersebut merugikan dirinya sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Journal of Behavioral Science menemukan bahwa orang yang cenderung sulit berkata tidak dan mengutamakan keinginan orang lain sering kali mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena mereka merasa tertekan untuk memenuhi harapan orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhan diri sendiri.
BACA JUGA:Mengenal Untranslatable Words: Kata-Kata yang Tak Dapat Diterjemahkan
Akumulasi beban ini bisa menyebabkan burnout atau kelelahan emosional, terutama jika mereka terus-menerus merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain.
Selain itu, menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), kebiasaan untuk selalu menyenangkan orang lain tanpa batas yang jelas dapat mempengaruhi harga diri seseorang.
Ketika seseorang lebih sering memprioritaskan kebutuhan orang lain, mereka bisa kehilangan identitas diri dan menjadi kurang percaya diri dalam mengambil keputusan.
Hal ini bisa berkembang menjadi perasaan rendah diri dan ketidakmampuan untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan sosial, baik di tempat kerja maupun dalam lingkup pribadi.
BACA JUGA:Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global
Kesehatan fisik juga dapat terganggu akibat tekanan psikologis yang terus-menerus dialami oleh orang yang selalu merasa gak enakan.
Rasa stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, gangguan tidur, dan gangguan pencernaan.