Berdasarkan hasil pengetasan ulang uji lapisan, Sumur Bungin-1 mengalirkan gas sebesar 9.45 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada bukaan choke 48/64 inci.
Hingga 18 Oktober 2024 SKK Migas dan Jindi South Jambi B masih melakukan kegiatan PBU (Pressure Build-Up) tes, atau pengujian tekanan pada sumur. Kegiatan itu dilakukan hingga akhir 2024.
Senior Management Jindi South Jambi B Co. Ltd, Akhmad Sabidi menjelaskan well testing atau uji sumur di Blok Bungin ini akan terus dilakukan hingga akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025 untuk mendapatkan data yang lebih valid.
BACA JUGA:Organisasi Dump Truck TLS Nyatakan Sikap Dukung Paslon Deri -Aswanto
Jika hasilnya memang benar-benar bagus, pihaknya akan mencoba melakukan seismik 3D pada Maret atau April 2025 selama sekitar 7 bulan. Setelah itu baru bisa menetukan titik-titik sumur tambahan, seiring dengan rencana pembangunan gas plant.
“Target kita, blok ini sudah bisa berproduksi pada tahun 2028 atau awal 2029,” ujarnya.
Saat ini, kata Sabidi, di Blok Bungin luas lahan untuk setiap sumur adalah 2 hektare, tapi nanti akan dikembangkan menjadi 3 hektare. Untuk pembangunan plant rencananya akan membutuhkan luas area sekitar 10 hektare.
Sabidi mengatakan, sumur Jindi yang sudah berproduksi ada 4 yakni Sumur Hari 1,2, 3, dan 6 di daerah Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Mersam, Kabupaten Batang Hari tetapi hasilnya belum begitu besar.
BACA JUGA:Asnawi - Supratno akan Modernisasi Alat, untuk Bangkitkan Produksi Pertanian di Muarojambi
BACA JUGA:Prodi Peternakan UNJA Raih Akreditasi Unggul
“Harapan kita di Blok Bungin ini yang nantinya akan produksi banyak,” tandas Sabidi.
Sele Raya Merangin Dua (SRMD)
Upaya pemenuhan kebutuhan migas nasional juga diperoleh dari KKKS Sele Raya Merangin Dua (SRMD). Perusahaan pertambangan migas yang berkantor pusat di Sumatra Selatan ini terus berupaya meningkatkan produksinya.
Sebagai langkah konkrit, SRMD akan melakukan pengeboran di 2 sumur pengembangan baru, di Desa Lubuk Napal, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Sumur Belato 8 dengan kedalaman 2.300 kaki ditargetkan menghasilkan 240 BOPD, sedangkan Sumur Belato 9 dengan kedalaman 3.700 kaki menyumbang 150 BOPD.