JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rohis Ar-Rahman Universitas Jambi, berdayakan olahan kunyit (Curcuma Longa) sebagai ekonomi berkelanjutan dengan diversifikasi dan sertifikasi halal di desa Suka Maju.
Pemberdayaan kunyit ini merupakan Proker yang dilaksanakan oleh UKM Rohis melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Inovasi Desa (Pro-IDe).
Didampingi oleh Dr. Nurida Isnaeni, SE.,M.Si, selaku dosen pembimbing lapangan, Tim MBKM UKM Rohis Ar-Rahman Universitas Jambi diketuai oleh Lutfi Wibowo. Pelaksanaan Pro-IDe berlokasi di Desa Suka Maju, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi.
Tim Pro-IDe yang diketuai oleh Lutfi Wibowo, beranggotakan Agus Purnama, Reva Dwi Kiranti, Indri Fitriyanti Gustian, Wahyu Purnamasari, Gusriyeni, Rani Yulianti, Rahmat Irawan, Feri Wahyudi, Ikhwan Hakim, Mhd. Fathul Rozi, Muhammad Novrianto, Ringga Rama Saputra, Sovia Cahya Diyanti, Winda Lestari.
Selain pemberdayaan kunyit, ada beberapa Proker lain yang mereka kerjakan melalui MBKM Pro-IDe di desa Suka Maju. Rani Yulianti, sebagai salah satu anggota tim menyebutkan beberapa Proker yang tengah mereka kerjakan.
BACA JUGA:Simak, Ini Daftar Rest Area Bandung, Lokasi dan Fasilitas Lengkap
BACA JUGA:Daftar Rest Area Jateng Terbaik dan Instagramable, Cocok untuk Menemani Saat Istirahat
"Antara lain, Proker kami seperti Sosialisasi tentang kunyit dan produk dari bahan kunyit, Pelatihan pembuatan peyek daun kunyit, Pelatihan pembuatan cocies kunyit, Pelatihan pembuatan brownis crispy, PAMI, Didikan subuh, Mengajar di sekolah (Proker prodi pendidikan Sejarah dan Porkes), Sosialisasi dan pelatihan sertifikasi halal, Pelatihan E- comerce, monitoring ulang, Pembuatan sosial media dan perbaikan web desa," jelas Rani Yulianti.
Masa Pelatihan--Jambi Independent
Rani Yulianti juga menjelaskan tujuan dari Proker yang mereka laksanakan, seperti meningkatkan tarap hidup masyarakat setempat, meningkatkan pendapatan, memperkuat semangat anak-anak dalam membaca Al-Qur'an serta meramaikan Masjid.
"Agar mampu meningkatkan tarap hidup masyarakat setempat, mampu meningkatkan pendapatan khususnya ibu-ibu, dan produk yang di hasilkan dari program tersebut bisa berkelanjutan atau mampu di lanjutkan oleh warga desa, terutama ibu-ibu agar nantinya bisa menjadi produk ciri khas dari desa tersebut. Memperkuat semangat anak-anak dalam membaca Al-Qur'an dan meramaikan masjid," jelas Rani Yulianti.
Pemilihan kunyit sebagai ide utama juga punya alasan tersendiri bagi mereka, hal itu dilakukan karena kunyit merupakan komoditi terbanyak yang ada di desa Suka Maju, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi.
"Kami memilih kunyit sebagai ide utama di karenakan kunyit merupakan komoditi terbanyak yang ada di desa tersebut, dan banyak masyarakat yang belum bisa mengolah kunyit sebagai olahan. Masyarakat di desa hanya menjual kunyit secara mentahan saja sehingga tidak terlalu efektif untuk meningkatkan pendapatan para petani kunyit. Dan masyarakat mampu memanfaatkan kunyit dengan lebih kreatif," jelas Rani.
BACA JUGA:7 Tips Mengelola Keuangan untuk Zodiak Scorpio: Maksimalkan Potensi, Hindari Risiko Berlebih
BACA JUGA:Ko Apex, Kekasih Dinar Candy Dituntut 6 Tahun Penjara, Kasus Pemalsuan Dokumen Kapal Tongkang