JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tidur adalah kebutuhan biologis yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi jika seseorang tidak tidur sama sekali?
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidak tidur sama sekali dapat memberikan dampak serius, baik secara fisik maupun mental.
Tidur memungkinkan tubuh dan otak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Selama tidur, berbagai proses penting berlangsung, seperti perbaikan jaringan, pengaturan hormon, dan penguatan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tidur membantu otak memproses informasi dan memperkuat ingatan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan tidur, terutama jika berlangsung selama beberapa hari, dapat menyebabkan sejumlah efek buruk, antara lain:
BACA JUGA:Aturan Upah Minimum UU Cipta Kerja: Karyawan Swasta Wajib Tau!
BACA JUGA:Kemudahan Mengurus Paspor dengan Layanan Eazy Passport
1. Gangguan Kognitif dan Emosi
Studi pada manusia menunjukkan bahwa tidak tidur selama 24 jam dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, penurunan kemampuan memori, dan sulit mengambil keputusan. Selain itu, seseorang menjadi lebih mudah stres, cemas, dan rentan terhadap ledakan emosi.
2. Kerusakan Fisik
Tidak tidur dalam waktu lama menyebabkan tekanan darah meningkat, gangguan metabolisme, dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh. Penelitian juga menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
3. Halusinasi dan Risiko Mental Serius
Menurut eksperimen yang dilakukan oleh Randy Gardner pada 1964, ia tetap terjaga selama 11 hari. Gardner mengalami halusinasi, kebingungan, dan gangguan persepsi. Studi lain menunjukkan bahwa deprivasi tidur ekstrem dapat memicu gejala psikotik seperti delusi.
4. Kematian Akibat Kurang Tidur
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa tidak tidur selama dua minggu dapat menyebabkan kematian akibat gangguan pada organ vital. Meskipun kasus ini belum banyak terjadi pada manusia, efek serupa dapat muncul jika kurang tidur berlangsung secara kronis.
BACA JUGA:Menanti Ramadan 2025: Keberkahan Bulan Suci yang Dinantikan