Tidak Hanya Kuatkan Tulang, Sinar Matahari Pagi Mampu Mengurangi Risiko Depresi

Tidak Hanya Kuatkan Tulang, Sinar Matahari Pagi Mampu Mengurangi Risiko Depresi

Kenali sinar matahari pagi untuk kesehatan tubuh.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com

BACA JUGA:ASN Polri Polda Jambi Ikut Sosialisasi Netralitas ASN Mendukung Sukses Pemilu tahun 2024

1. Meningkatkan Produksi Vitamin D dalam Tubuh

Manfaat sinar matahari pagi adalah meningkatkan produksi vitamin D dalam tubuh. Fungsi vitamin D sendiri adalah membantu penyerapan fosfor dan kalsium di saluran pencernaan. 

Dengan begitu, berjemur secara rutin di pagi hari akan membantu tubuh mendapatkan asupan vitamin D yang cukup untuk mendukung pertumbuhan serta menjaga kesehatan tulang dan gigi.

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Asupan vitamin D yang terpenuhi karena rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi juga dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh, sehingga menjadi lebih optimal dalam melawan berbagai bakteri atau virus penyebab penyakit.

Inilah alasannya mengapa pada saat pandemi COVID-19 masyarakat diimbau untuk rajin berjemur di pagi hari.

Selain itu, seseorang yang mengidap penyakit sklerosis multipel, tuberkulosis, flu, penyakit jantung, penyakit autoimun, dan beberapa jenis penyakit kanker juga direkomendasikan untuk sering berjemur di pagi hari guna membantu proses pemulihan.

3. Menjaga Kesehatan Tulang

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sinar matahari pagi dapat merangsang produksi vitamin D dalam tubuh.

Perlu diketahui, vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, sehingga dapat membantu tubuhterhindar dari penyakit yang berkaitan dengan tulang, seperti radang sendi dan osteoporosis.

BACA JUGA:ASN Polri Polda Jambi Ikut Sosialisasi Netralitas ASN Mendukung Sukses Pemilu tahun 2024

BACA JUGA:Bangun Infrastruktur Sepak Bola yang Modern, Prabowo Dinilai Punya Kontribusi Besar untuk Tanah Air

4. Memperbaiki Kualitas Tidur

Tidur adalah waktu terbaik bagi tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan kondisi setelah beraktivitas fisik. Namun, karena sesuatu hal, seperti rendahnya kadar hormon serotonin di dalam tubuh, seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: