Tantangan, Peluang dan Strategi Swasembada Pangan

Tantangan, Peluang dan Strategi Swasembada Pangan

Muji Lestari, SE, MA-ist/jambi-independent.co.id-

Selain itu, impor gula selama 8 bulan pertama di 2024 mencapai 3,38 juta ton setara dengan nilai US$ 2 miliar atau naik sebesar 5,53 persen dibanding tahun sebelumnya. 

BPS juga mencatat bahwa impor beras selama Januari-Agustus 2024 mencapai sebesar 3,05 juta ton atau setara dengan nilai US$ 1,91 miliar.

BACA JUGA:Mengontrol Tensi Darah: Tips dan Cara Efektif Menjaga Kesehatan Jantung

BACA JUGA:Real Madrid Gulung Leganes 3-0, Mbappe dan Bellingham Jadi Sorotan

Impor beras meningkat tajam sekitar 121,34 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor beras Indonesia berasal adalah Thailand sebesar 1,13 juta ton atau senilai US$ 734,78 juta; Vietnam 0,87 juta ton senilai US$ 542,86 juta; dan Pakistan 0,46 juta ton senilai US$ 290,56 juta.

Berbagai data dan informasi tersebut menegaskan betapa pentingnya swasembada pangan. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana tantangan, peluang dan strategi perwujudan swasembada pangan di Indonesia? Tulisan singkat ini akan membahasnya.

Elemen Penting Swasembada Pangan

Pengertian swasembada pangan seringkali dikaitkan dengan kemampuan suatu negara atau suatu daerah atau suatu komunitas dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa tergantung pasokan dari luar dengan harga terjangkau dan ketersediaan secara terus menerus.

Konsep ini mencakup ketersediaan pangan yang cukup, akses yang merata, dan stabilitas pasokan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA:Masih Mengingat Mantan: Dampak Bagi Kesehatan Mental Anda

BACA JUGA:Napoli Kembali Kuasai Puncak Serie A Setelah Tundukkan AS Roma 1-0

Elemen penting dari ketahanan pangan mencakup empat hal: pertama, produksi pangan domestik yang mencukupi kebutuhan konsumsi seluruh rakyat; kedua, diversifikasi berbagai sumber pangan lokal, seperti jagung, sagu, dan singkong, untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.

Ketiga, kemandirian ekonomi dengan mengurangi impor untuk melindungi dari fluktuasi harga atau gangguan distribusi global; dan keempat, aksesibilitas pangan untuk semua lapisan Masyarakat di daerah perdesaan, tertinggal dan terpencil, dan kawasan perbatasan dengan harga terjangkau.

Swasembada pangan diharapkan dapat memastikan ketahanan pangan, menguatkan resiliensi atau ketangguhan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menciptakan stabilitas ekonomi dan politik di tingkat nasional.

Dalam konteks Indonesia, swasembada pangan juga merupakan bagian dari upaya memperkuat kedaulatan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: