Jika suhu penggorengan lebih tinggi dari yang diperbolehkan, minyak akan lebih cepat bereaksi dan menghasilkan lemak trans yang tidak sehat. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
3. Tiriskan makanan lebih dulu
Setelah menggoreng atau sebelum mengkonsumsi makanan yang digoreng, disarankan untuk mengeringkan makanan lebih dulu dengan saringan atau tisu agar minyak berlebih pada permukaan makanan dapat terserap.
Tetap konsumsi gorengan secara terbatas sebagai bagian dari pola makan seimbang dan bervariasi, serta selalu perhatikan asupan nutrisi yang terjaga.
4. . Penggunaan minyak.
Penggunaan minyak yang tepat pada saat proses menggoreng merupakan salah satu cara menghindari dampak negatif dari konsumsi gorengan. Ada berbagai jenis minyak yang bisa digunakan untuk menggoreng.
BACA JUGA:Catat, ini Keistimewaan yang Dimiliki oleh Zodiak Pisces
Pertama, minyak sawit, merupakan minyak yang didapat dari buah sawit yang dibudidayakan di daerah tropis sehingga tidak jarang kita menemukannya di Indonesia.
Minyak sawit tersedia dengan berbagai merek, dan tidak bermerek yang dikenal dengan minyak curah. Minyak sawit mempunyai kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, sehingga nutrisinya mudah teroksidasi.
Selanjutnya, minyak zaitun, adalah minyak yang diekstraksi dari buah zaitun. Minyak ini memiliki kandungan asam lemak jenuh yang rendah sehingga memiliki nilai gizi lebih baik. Minyak ini juga baik untuk proses menggoreng karena memiliki titik leleh yang rendah sehingga mudah disimpan pada suhu yang lebih rendah. Sekitar 24% minyak zaitun terdiri dari lemak jenuh, asam lemak omega 6 dan omega 3. Asam oleat dalam minyak zaitun dipercaya dapat membantu mengurangi peradangan.*