Meskipun demikian, dr. Indra masih belum dapat menyimpulkan apakah kematian Sumaryanto disebabkan oleh aksi bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Kami belum dapat mengetahui penyebab pastinya. Ada tanda-tanda bunuh diri, namun juga ada tanda-tanda lain," tambahnya.
Menurut dr. Indra, Sumaryanto diduga meninggal kurang dari 6 jam sebelum ditemukan. "Berdasarkan kematangan lebam, dia meninggal kurang dari 6 jam," jelasnya.
Selain itu, dalam pemeriksaan visum juga ditemukan cairan sperma yang keluar dan kedua bola mata yang memerah. Temuan ini semakin memperumit penyelidikan atas kematian Sumaryanto.
BACA JUGA:20 Orang Pengurus PKK Diperiksa di Mapolres Tebo, Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah
BACA JUGA:Harga HP iPhone XR Turun Drastis, Masih Bisa Update iOS 18
Sebelumnya, Lapas Klas 1 A Mata Merah digegerkan dengan penemuan salah satu narapidana tewas diduga karena bunuh diri di dalam area lapas pada Kamis pagi sekitar pukul 06:00 WIB.
Kapolsek Sako, Kompol Aidil Fitri SH MH, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan olah TKP. Identitas resmi dari terpidana yang tewas tersebut juga belum diungkapkan oleh pihak kepolisian.
Jasad Sumaryanto dievakuasi ke Instalasi Kamar Jenazah RS Bhayangkara Muhamad Hasan Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sumaryanto, yang berasal dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, sebelumnya telah terlibat dalam kasus pembegalan dan pembunuhan terhadap seorang pelajar SMP di persawahan pada November 2022.
BACA JUGA:HP Oppo Reno 8 5G Masih Rekomendasi di Tahun 2024, Cek Harga dan Spesifikasinya
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2024 Rp 50 Juta Cicilan Rp 900 Ribuan, Seharii Proses Bisa Langsung Cair
Penangkapan terhadap Sumaryanto dilakukan oleh Satreskrim Polres Musi Rawas setelah bersembunyi di Desa Prabumulih 1, Kabupaten Musi Rawas, pada Desember 2022.
Kematian Sumaryanto menyoroti tantangan dalam sistem peradilan pidana dan rehabilitasi narapidana di Indonesia, serta menimbulkan pertanyaan tentang keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan.
Kasus ini tetap dalam penyelidikan yang mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis Sumaryanto alias Bondol di Lapas Mata Merah. *