Namun, perlu upaya lebih lanjut untuk menerjemahkan data-data yang ada di masing-masing sektor demi mendukung aksi konkret yang dilakukan di akar rumput.
Langkah nyata itu dilakukan ketika semua pihak sadar bahwa pencemaran udara merupakan isu bersama, bukan sebuah problem yang berusaha diselesaikan sendiri-sendiri.
Dia memberikan contoh kerja sama untuk menangani polusi udara dapat dilakukan seperti kolaborasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuat kelompok kerja diketuai kepala daerah di provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, yang berkonsultasi dengan kementerian/lembaga terkait membahas langkah-langkah penanganan berdasarkan pendekatan sains.
BACA JUGA:Kehadiran Cabup Jumiwan Aguza di Sungai Mancur Disambut Meriah Warga dan Grup Rebana
BACA JUGA:Cegah Kulit Wajah Kendur di Usia 40 Tahunan, Kencangkan Wajah dengan Cara Ini
Pendekatan serupa dapat dilakukan dengan polusi udara. Kementerian dan lembaga sudah memiliki mekanisme pengawasan dan aturan terkait pencemaran udara di bidang masing-masing sehingga yang diperlukan adalah mengintegrasikan data yang dimiliki untuk diterjemahkan dalam implementasi di lapangan.
Namun, Sigit juga menyoroti bahwa untuk titik-titik tertentu seperti Jakarta dan sekitarnya memerlukan penanganan institusi termasuk keberadaan otoritas pemantau kualitas udara dalam menangani wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta kawasan industri seperti Kerawang dan Indramayu.
Pemerintah sendiri tidak berdiam diri terkait polusi udara. Pertemuan antarnegara di ISF 2024 kemudian menjadi salah satu ajang untuk membahas dan mencari solusi berdasarkan praktik baik yang sudah dijalankan di wilayah lain di dunia.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa Indonesia menemui masalah yang sama dihadapi beberapa negara beberapa dekade lalu.
BACA JUGA:Penguatan Sinergi, Direktur Utama Jasa Raharja Audiensi Bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan
Identifikasi masalah tersebut sudah dilakukan dan menemukan bahwa kualitas udara dan transisi energi memiliki keterkaitan erat, bagaikan dua sisi dari satu koin yang sama.
Sumber masalahnya serupa yaitu pembakaran yang menciptakan emisi karbon dan menyebabkan polusi udara. Jika dapat menyelesaikan satu masalah tersebut, maka akan dapat menemukan solusi untuk masalah lainnya.
Dalam mencari solusi terkait hal itu, Pemerintah Indonesia kemudian mengangkat topik transisi energi menjadi salah satu bahasan utama di ISF.
Salah satunya terkait sumber daya ramah lingkungan dan pendanaan untuk mendorong peningkatan penggunaan transportasi umum dan mengurangi polusi dari PLTU.