BACA JUGA:Tim Delegasi Siap Menangkan Madel–Nor di Pilkada Sarolangun 2024
BACA JUGA:Pendaki Gunung Kerinci Alami Hipotermia Berhasil Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Pemerintah sudah mendorong peningkatan penelitian dan studi untuk mengurangi polusi PLTU dan gas buang kendaraan.
Terdapat pula upaya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar Indonesia, yang saat ini belum memenuhi standar Euro.
Langkah awal sudah dimulai di Jakarta dengan elektrifikasi bus TransJakarta, yang saat ini telah digunakan 100 bus listrik tunggal dan akan ditambah 200 bus lainnya pada akhir 2024. Terdapat pula komitmen pembelian 100 persen kendaraan listrik untuk bus tunggal baru pada masa mendatang.
Pemerintah juga mengevaluasi kemungkinan perluasan penerapan low emission zone (LEZ) atau zona rendah emisi.
BACA JUGA:Pendaki Gunung Kerinci Alami Hipotermia di Shelter 2, Tim SAR Bergerak Lakukan Evakuasi
BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, Renovasi Median Jalan di Kawasan Tertib Lalulintas Tanjab Timur Dilakukan
Selain itu, fokus juga diberikan pada standar emisi PLTU di Indonesia yang saat ini masih tertinggal dibandingkan negara lain seperti China, India, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia tengah mengevaluasi cara mengurangi emisi PLTU dan meningkatkan standar pada masa mendatang.
Salah satu rencananya adalah potensi memensiunkan PLTU Suralaya dan Cirebon, yang merupakan bagian dari 400 proyek yang teridentifikasi oleh Pemerintah untuk mendukung emisi nol bersih atau net zero emission dapat tercapai lebih cepat dari target pemerintah pada 2060.
Berbagai langkah tersebut memperlihatkan komitmen serius untuk menangani polusi udara sebagai upaya memberikan kualitas hidup terbaik bagi masyarakat Indonesia.